Leave a comment

Tips Mengisi Kegiatan Liburan Anak

Liburan merupakan masa yang dinantikan anak-anak. Dalam mengisi waktu liburan anak-anak, tidak ada salahnya jika orangtua mengisinya dengan kegiatan kreatif. Jangan sampai anak hanya bermain saja selama masa liburan. Liburan yang baik untuk anak tentunya yang menggunakan liburan sebagai salah satu pendekatan dalam menstimulasi perkembangan anak dalam melakukan hal baru. Dengan begitu, anak akan merasa gembira, nyaman, bertambah pengalaman yang mencerdaskan emosi maupun intelektual, sehat fisik maupun mental.

1. Kunjungi tempat-tempat menarik di kota Anda

Tidak harus pergi ke tempat-tempat yang jauh di luar kota, kadang-kadang kita seringkali tidak menyadari ada banyak tempat-tempat di dalam kota yang menarik untuk dikunjungi bersama anak-anak selama liburan. Mengunjungi museum misalnya, selain tiket masuk yang tidak terlalu mahal juga dapat menambah pengetahuan anak. Atau misalnya saja saat anak lebih memilih mal ketimbang melakukan kegiatan-kegiatan kreatif lainnya, maka carilah mal yang memiliki fasilitas menarik dan bermanfaat untuk anak.

2. Liburan di rumah

Berlibur di rumah pun bisa mengasyikkan. Ajak anak-anak melakukan aktivitas baru yang belum pernah mereka lakukan, gali rasa ingin tahu mereka. Rangsanglah mereka untuk kreatif. Misalnya saja kita bisa memberikan buku bacaan yang menarik, lalu bimbing mereka untuk menceritakannya kembali. Jika perlu, berikan suasana dan perlengkapan yang mendukung cerita tsb. Membuat karya seni bersama atau melukis juga bisa menjadi alternatif kegiatan kreatif yang menyenangkan.

3. Mengikuti paket kegiatan program liburan untuk anak

Saat liburan sekolah seringkali terdapat berbagai tawaran paket-paket kegiatan yang menarik untuk anak. Namun biasanya kegiatan semacam ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Misalnya program outbound untuk anak, berkemah di alam terbuka, belajar memasak bersama koki ternama, ataupun belajar menunggang kuda. Mengikuti kegiatan kreatif semacam ini, selain merupakan alternatif kegiatan baru untuk anak, juga dapat menambah wawasan dan pergaulan anak karena mereka akan bertemu banyak teman-teman baru di luar lingkungan rumah dan sekolah.

Ada banyak tempat liburan yang mendidik dan sekaligus menyenangkan. Mengajak anak mengisi liburan dengan aktivitas seru, berarti orangtua juga memberikan manfaat yang baik untuk mereka. Karena dengan kegiatan liburan yang menyenangkan ini, anak menjadi bahagia, dan bisa me-refresh kejenuhan yang ada saat masa-masa sekolah kemarin.

Selalu luangkan waktu bersama untuk menemani anak-anak berlibur. Dan jangan berhenti untuk menemukan inovasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bisa membuat anak kreatif selama liburan.

Leave a comment

Cara Meningkatkan Produksi ASI

Akibat berkurangnya cairan tubuh, sebagian besar bayi kehilangan 5-10% beratnya dari berat lahir pada hari ketiga atau empat kehidupannya. Begitu susu transisional keluar, bayi akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup. Bayi cukup ASI biasanya mendapatkan kembali berat badan lahir pada hari kesepuluh atau keempat belas.

Jika berat badan bayi tidak mengikuti pedoman di atas, bisa jadi karena bayi tidak mendapat cukup ASI. Anda mungkin tidak memproduksi cukup ASI dan perlu mencoba beberapa upaya untuk meningkatkan pasokan ASI. Namun, kadang-kadang masalah ini  bukan akibat produksi ASI yang tidak cukup, melainkan ketidakmampuan bayi untuk menghisap cukup ASI.

Jika pasokan ASI terasa kurang, Anda bisa mencoba hal-hal berikut:

1. Sebisa mungkin hindari penggunaan dot atau empeng. Seringkali para ibu memberikan ASI atau susu formula dengan menggunakan dot atau memakaikan empeng kepada si kecil agar tidak rewel. Tanpa disadari hal ini dapat membuat anak Anda jadi malas menyusu langsung dari payudara. Hal ini dikarenakan si kecil sudah terbiasa minum susu dari dot yang hanya menggunakan sedikit usaha : sedikit tekan, susu langsung keluar. Sedangkan ASI baru bisa keluar jika bayi menghisap dengan kuat seluruh areola yaitu bagian gelap di sekitar puting. Karena itu saat menyusui pastikan bayi tidak hanya menghisap bagian puting saja.

2. Semakin sering menyusui, semakin banyak ASI yang keluar. Sebaiknya hindari pemberian susu formula, karena setelah meminum susu formula, bayi akan merasa kekenyangan ketika anda akan memberikan ASI. Akibatnya, Anda menjadi semakin jarang menyusui. Semakin jarang Anda menyusui, semakin sedikit ASI yang diproduksi oleh tubuh Anda.

3. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran.  Mengkonsumsi buah dan sayuran dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Kacang hijau dan kurma juga termasuk jenis makanan yang diyakini dapat menambah produksi ASI ibu menyusui.

4. Rileks. Ibu harus tenang, santai, jangan tegang (stres) dan dalam suasana yang nyaman. Ketegangan dan kecemasan akan mengurangi produksi ASI. Dalam hal ini peran suami sangat diperlukan untuk mendukung istri. Perhatian dan dukungan dari suami membuat Anda tidak merasa sendirian membesarkan si buah hati.

5. Pemijatan payudara. Lakukan pemijatan ringan (massage) di sekitar payudara, kemudian kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian. Ini berguna untuk merangsang otot dan hormon di sekitar payudara sehingga ASI yang keluar dari payudara semakin banyak.

6. Jalani pola hidup sehat dan konsumsi makanan bergizi. Jika tubuh Anda sehat, maka kualitas ASI yang dihasilkan tubuh juga semakin baik. Karena itu, perbanyak konsumsi makanan bergizi agar kualitas dan produksi ASI tetap terjaga. Juga hindari merokok dan minuman beralkohol, karena rokok dan alkohol dapat mengurangi produksi ASI.

7. Pilih alat kontrasepsi yang tidak mempengaruhi produksi ASI. Beberapa jenis alat kontrasepsi mengandung hormon yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Karena itu bagi ibu menyusui sebaiknya memilih jenis alat kontrasepsi yang tidak mempengaruhi produksi ASI dalam tubuh.

8. Konsultasikan pada Dokter. Jika segala cara telah dicoba namun tetap saja ASI yang Anda keluarkan tidak banyak, cobalah berkonsultasi pada dokter. Dokter mungkin dapat memberikan saran atau penyelesaian yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda.

Leave a comment

Life Quotes

“A man sooner or later discovers that he is the master-gardener of his soul, the director of his life.”
James Allen (1864–1912)

“Your life is what your thoughts make it.”
Marcus Aurelius, a Roman Emperor from 161 to 180 ( 26 April 121 – 17 March 180)

“I have a simple philosophy: Fill what’s empty. Empty what’s full. Scratch where it itches.”
Alice Roosevelt Longworth (1884 – 1980)

“In three words I can sum up everything I’ve learned about life: it goes on.”
Robert Frost, an American poet (1874 – 1963).

“It is not length of life, but depth of life. ”
Ralph Waldo Emerson (1803 – 1882).

“Life consists not in holding good cards but in playing those you hold well.”
Josh Billings  (1818 – 1885).

Leave a comment

Makanan Yang Sebaiknya Dihindari Selama Menyusui

Pada dasarnya tidak ada jenis makanan tertentu yang harus benar-benar dihindari oleh ibu selama menyusui, karena setiap ibu dan bayi memiliki reaksi yang berbeda-beda. Yang terpenting, selama masa menyusui sebaiknya ibu mengkonsumsi makanan dalam jumlah gizi yang cukup agar dapat menghasilkan air susu yang baik untuk bayi. Namun tidak ada salahnya bila kita juga memperhatikan jenis makanan apa saja yang mungkin perlu dihindari selama menyusui.

Kadang-kadang bayi akan menjadi rewel atau sering mengeluarkan gas setelah kita makan makanan tertentu. Jika ini terjadi, perhatikan polanya, lalu hindari makanan tersebut selama beberapa hari. Untuk menguji apakah benar makanan tersebut penyebabnya, coba perkenalkan sekali lagi dan lihat apakah ada efek.

Umumnya para ibu merasa bahwa bayi mereka seringkali keberatan dengan beberapa jenis makanan berikut:

  • coklat dan rempah-rempah (seperti kayu manis, bawang putih, kari, atau cabai)
  • buah kiwi, buah jeruk dan berbagai jus jeruk, stroberi, dan nanas
  • sayuran yang mengandung gas (bawang, kubis, bawang putih, kembang kol, brokoli, ketimun, dan paprika), dan
  • buah-buahan dengan efek pencahar.

Tentunya efek ini berbeda-beda pada setiap bayi, sehingga kita perlu lebih memperhatikan jenis makanan apa yang mungkin tidak disukai oleh bayi kita.

Kafein. Sebaiknya kita juga membatasi konsumsi kafein. Bila hanya sedikit tidak menjadi masalah, namun terlalu banyak kafein dapat mengganggu tidur bayi dan membuatnya rewel. Perlu diingat bahwa kafein tidak hanya terdapat pada kopi, tapi juga pada beberapa jenis makanan/minuman lain seperti soda, teh, dan obat-obatan yang dijual bebas.

Alkohol. Bagi ibu yang mengkonsumsi minuman beralkohol juga perlu berhati-hati, karena lebih dari satu gelas alkohol membuat kadar alkohol dalam darah meningkat sehingga dapat menyebabkan alkohol masuk ke dalam air susu. Selain itu,  studi terbaru juga menunjukkan bahwa alkohol dapat mengurangi produksi susu pada ibu.

Makanan yang memungkinkan timbulnya alergi pada bayi. Jika bayi memiliki gejala-gejala alergi, selain kemungkinan disebabkan oleh kontak terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya (seperti sabun, jamur, atau dari makanannya sendiri) namun bisa jadi merupakan reaksi terhadap makanan ibu yang masuk ke tubuh bayi melalui ASI. Alergi pada bayi yang disebabkan oleh makanan ibu, biasanya berasal dari sesuatu yang Anda makan 2-6 jam sebelum menyusui. Penyebab paling umum biasanya berasal dari berbagai produk dari susu sapi, diikuti kedelai, gandum, telur, kacang-kacangan, dan jagung atau sirup jagung.

Zat-zat aditif pada makanan. Sebisa mungkin hindari pula zat-zat aditif pada makanan, seperti MSG, bahan pengawet maupun bahan pewarna terutama dalam jumlah berlebihan.

Intinya, kita hanya perlu memperhatikan dan menghindari jenis makanan tertentu berdasarkan reaksi bayi kita terhadap ASI yang dia minum. Perlu diperhatikan, saat kita memutuskan untuk menghilangkan satu jenis makanan dari diet kita, mungkin kita perlu meminta saran ahli gizi untuk mengganti makanan tersebut dengan jenis makanan lainnya atau dengan mengkonsumsi suplemen gizi, sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan gizi.

Leave a comment

Variasi Rasa ASI Mempengaruhi Selera Makan Anak

Hasil penelitian terbaru di Denmark menunjukkan bahwa ternyata makanan ibu dapat mempengaruhi rasa ASI dan bertahan hingga 8 jam. Selain meneliti pengaruh makanan ibu terhadap rasa ASI, mereka juga meneliti bagaimana variasi rasa makanan pada ASI tersebut dapat mempengaruhi selera makan anak di kemudian hari.

Dalam sebuah artikel mengenai fisiologi & perilaku, Helene Hausner menuliskan bahwa masa bayi dan anak-anak merupakan masa yang sangat reseptif terhadap pembelajaran sensorik dan kognitif, dimana kebiasaan yang terbentuk pada periode ini akan sangat berpengaruh pada pilihan dan selera makan anak di kemudian hari.

Hasil studi yang lain juga menunjukkan bahwa ternyata, pengenalan rasa sudah dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Dalam studi tersebut, terlihat bahwa bayi yang kepada ibunya selama hamil dan menyusui diberikan jus wortel, ternyata lebih menyukai wortel sebagai makanan padatnya.

Karena itu penting bagi orang tua untuk mengetahui saat-saat penting bayi mereka untuk belajar mengenal berbagai variasi rasa. Dengan demikian, tidak akan sulit bagi orang tua untuk mengenalkan berbagai jenis makanan kepada anak nantinya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. Gary Beauchamp, direktur Monell Chemical Senses Center di Philadelphia (dikutip dari Telegraph, Senin, 21-02-2011), bahwa anak-anak akan akrab dengan rasa buah dan sayur jika ibu sering mengonsumsi makanan tersebut saat sedang dalam masa menyusui. Sebaliknya jika yang diberikan adalah susu formula maka anak memiliki rasa yang sama setiap harinya.

“Periode yang sangat sensitif bagi bayi untuk belajar mengenal rasa adalah pada rentang usia 2-5 bulan. Jika kita bisa meningkatkan konsumsi sayuran pada ibu hamil dan menyusui maka hal ini akan berdampak terhadap pilihan makanan anak nantinya”, ungkap Dr. Beauchamp.

Preferensi rasa dihasilkan melalui kombinasi antara gen warisan yang membuat seseorang lebih peka terhadap rasa tertentu, dengan molekul dari bau yang timbul. Bayi yang diberi ASI akan secara rutin menerima variasi rasa berbagai makanan melalui air susu ibunya sekaligus merangsang indera pengecapnya. Temuan ini menambah bukti bahwa paparan rasa yang berbeda selama awal kehidupan akan berdampak pada jenis makanan yang disukai atau tidak disukai saat dewasa nanti.

Dalam hal gizi, kandungan susu formula mungkin bisa menyerupai gizi yang ada di dalam ASI. Tapi jika dilihat dari sudut pandang sensorik, maka susu formula tidak bisa memberikan rangsangan terhadap berbagai variasi rasa.

Dr. Beauchamp mempresentasikan hasil temuannya ini dalam American Association for the Advancement of Science di Washington. Selain itu studi ini juga telah diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Leave a comment

Apakah Makanan Ibu Mempengaruhi Rasa ASI?

Beberapa hari yang lalu, seorang teman bertanya, “Bener nggak sih, kalo ibunya mengkonsumsi makanan pedas, rasa ASI-nya jadi pedas juga?”

Sebenarnya bukan pertamakalinya sih dengar pertanyaan seperti itu. Tapi sampai saat itupun, saya (dan teman-teman lain yang kebetulan juga ada di situ) masih belum tahu apa jawaban pastinya. Akhirnya saya sempatkan untuk browsing di internet, mencari jawaban untuk menjawab rasa penasaran saya dan sekedar share informasi dengan sesama breastfeeding moms. Berikut ini sedikit informasi yang saya temukan yang berkaitan dengan hal tersebut.

Hasil penelitian para ahli.

Para peneliti dari University of Copenhagen di Denmark telah membuktikan bahwa ASI ternyata dipengaruhi oleh beberapa rasa tertentu. Mereka meneliti beberapa sampel ASI sebelum dan pada berbagai interval waktu sesudah ibu mengkonsumsi  kapsul dengan berbagai variasi rasa. Kapsul-kapsul tersebut mengandung senyawa rasa yang biasa ditemukan pada  biji jintan, mint, pisang, dan licorice.

Terdapat perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh tiap-tiap rasa untuk muncul dan menghilang pada ASI, dan juga berbeda pada tiap-tiap wanita. Artinya, pada setiap ASI yang dihasilkan tidak semuanya terpengaruh dengan cara yang sama. Rasa licorice dan biji jintan muncul sangat kuat pada ASI dua jam setelah ibu mengkonsumsi kapsul. Rasa mint muncul pada konsentrasi yang lebih rendah, namun mencapai puncaknya pada 6 jam setelah konsumsi. Sedangkan rasa pisang ternyata tidak muncul pada ASI. Terlepas dari itu, semua rasa akan menghilang seluruhnya dari ASI dalam waktu 8 jam.

Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa memang benar, cita rasa ASI dipengaruhi oleh makanan ibu. Namun, ahli laktasi menyarankan untuk tidak terlalu menkhawatirkan cita rasa ASI tersebut, karena tidak akan benar-benar sama dengan rasa makanan ibu, hanya samar-samar dan bertahan maksimal 8 jam. Yang terpenting adalah, ibu sebaiknya mengkonsumsi jenis makanan yang bervariasi, agar kualitas ASI terjaga, dan bayi bisa mengenal berbagai cita rasa makanan. Studi menunjukkan bahwa selera makan bayi juga bisa dipengaruhi oleh berbagai rasa yang ia kenal melalui air susu ibunya. Ini merupakan cara yang baik untuk membuat anak-anak menjadi akrab dengan rasa sayur dan buah-buahan, yaitu dengan mengkonsumsi banyak sayur dan berbagai variasi makanan saat menyusui.

Fakta bahwa makanan ibu dapat mempengaruhi rasa ASI tidak berarti bahwa makanan pedas/bersantan dapat secara langsung menimbulkan masalah pencernaan pada bayi. Makanan pedas beresiko terhadap ibu itu sendiri, yaitu mengalami gangguan pencernaan seperti diare. Masalahnya, jika ibu menderita diare, tentu bisa mempengaruhi kualitas ASI karena diare bisa membuat ibu mengalami dehidrasi  (kekurangan cairan).

Sekarang setelah kita tahu bahwa ternyata benar makanan ibu dapat mempengaruhi rasa ASI, tentu sebaiknya kita lebih berhati-hati memilih jenis makanan saat menyusui. Sebaiknya perbanyak mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi tinggi dan hindari mengkonsumsi makanan yang tinggi gula dan rendah gizi. Juga berhati-hati saat mengkonsumsi obat-obatan, karena beberapa jenis obat dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter mengenai aman atau tidaknya suatu obat selama menyusui, sebelum Anda memutuskan untuk mengkonsumsi obat tersebut.

Leave a comment

Berbagai Manfaat Tertawa

“Laughter is an instant vacation.” ~ Milton Berle (1908 – 2002)

Saat tertawa, kita merasa gembira. Tertawa dapat meningkatkan konsentrasi, kreatifitas, dan kemampuan mengingat sesuatu. Tertawa juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga jarang terkena infeksi. Tertawa menimbulkan perasaan senang dan bahagia, yang berkaitan dengan pikiran dan sikap yang positif sehingga akan memberikan efek yang positif pula bagi tubuh kita.

Berikut ini adalah beberapa manfaat tertawa bagi tubuh kita:

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tertawa meningkatkan produksi antihistamin alami dalam tubuh. Tertawa juga mengaktifkan T-cells, antibiotika alami yang diproduksi di dalam tubuh, yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.

Membantu menghilangkan rasa stress. Tertawa dapat menurunkan level hormon yang berkaitan dengan rasa stres seperti cortisol, epinephrine (adrenalin), dopamine, dan hormon pertumbuhan.

Mengurangi rasa sakit. Tertawa membantu tubuh melepaskan hormon endorphins yang dapat mengurangi rasa sakit. Tertawa memang tidak bisa menyembuhkan penyakit, tetapi bisa membantu meringankan rasa sakit yang diderita.

Merupakan olahraga ringan untuk tubuh. Saat tertawa kita mengalami peregangan otot pada wajah, perut, dan punggung. Selain itu kita juga akan bernafas lebih cepat, sehingga meningkatkan denyut nadi dan oksigen yang tersebar ke jaringan tubuh.

Baik untuk kesehatan mental. Dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan kekuatan mental dalam menghadapi konflik dan tantangan dalam hidup, juga dapat membuat kita melupakan segala tekanan yang terjadi selama menjalani kesibukan sehari-hari.

Baik untuk kehidupan bersosialisasi. Tertawa mendekatkan hubungan antara individu dan meningkatkan komunikasi yang sehat dengan orang lain. Melalui humor, kita bisa meningkatkan kemampuan kita untuk bersosialisasi dengan orang lain. Tertawa juga diyakini bersifat menular, sehingga saat kita tertawa bersama orang lain, maka kita sudah membawa perasaan senang dan bahagia kepada orang-orang di sekitar kita.

Leave a comment

Laughter Quotes

“Laughter is the sun that drives winter from the human face.” ~ Victor Hugo (1802-1885)

“We don’t laugh because we’re happy, we are happy because we laugh.” ~ William James (1842-1910)

“Laughter is the shortest distance between two people.”  ~ Victor Borge (1909-2000)